Yogyakarta – Masalah resistensi antimikrobial beberapa tahun terakhir menjadi menjadi sorotan di Indonesia bahkan di dunia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan resistensi adalah dengan pencarian senyawa baru dari bahan alam yang diharapkan dapat menjadi alternatif obat baru. Oleh karena itu, dalam rangka eksplorasi sumber bahan obat baru dari alam, Pusat Kedokteran Herbal FK UGM bekerjasama dengan Departemen Farmakologi dan Terapi FK UGM mengundang pakar asal Taiwan terkait pendayagunaan tanaman sebagai sumber bahan obat, Prof. Tzou-Chi Huang dari Pingtung University of Science and Technologydan Dr. Neoh Choo Aun, MD. dari Pingtung Christian Hospital sebagai narasumber dalam Continuing Medical Education (CME) di FK UGM pada tanggal 23 Maret 2017.
Prof Tzou-Chi Huang yang merupakan pakar dalam bidang Food Biochemistry membagikan ilmunya melalui pemaparan materi ‘How to Analysis and Identify the Active Compounds in Traditional Plants dan Animal Model in Herb Research’. Adapun Dr. Neoh Choo Aun, MD dengan kepakaran dalam East-West Integrated Medicine menyampaikan materi dengan judul ‘Why We Need to preserve and promote traditional Austronesian and Indonesian Medicine’. Sebagai seorang akupuntur, dalam kuliah tamunya Dr Aun juga memperkenalkan Pingtung Agriculture Park. Selain pembicara dari Taiwan, Prof Dr. Mustofa, M.Kes., Apt. yang merupakan guru besar Departemen Farmakologi dan Terapi FK UGM juga membagikan pengalamannya dalam berbagai rangkaian penelitian antimalarial dari alam melalui presentasi ‘Experience of Research on Antimalaria from Natural Material in Indonesia’.
Para peserta CME yang datang dari berbagai kota di Indonesia sangat antusias selama jalannya acara yang ditunjukkan dengan diskusi yang sangat menarik. Dengan mendapatkan informasi dari para pakar Taiwan tentang bagaimana negara tersebut mendayagunakan bahan alam sebagai terapi mengingatkan kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan bahan alam yang sangat berpotensi untuk dapat kita dieksplorasi lebih jauh dan dimanfaatkan untuk mendapatkan obat baru.
Selain CME, pada hari yang sama Departemen Farmakologi dan Terapi FK UGM mengagendakan diskusi dengan kedua narasumber dengan hasil adanya kesepakatan kerja sama multilateral melibatkan FK UGM, RSUP Dr Sardjito, Ping Tung University of Science and Technology dan Pingtung Christian Hospital. Kerja sama akan dimulai dengan penyusunan MOU antara FK UGM dan Ping Tung University dengan fokus pada bidang pendidikan dan penelitian, termasuk student exchange. [drg Fara/Dr Eti]