Upaya memperkuat implementasi precision medicine di Indonesia kembali mendapatkan momentum melalui kegiatan Webinar “Pharmacogenomics Role in Precision Medicine” yang diselenggarakan dalam rangka 7th Jogjakarta Annual Meeting of Pharmacology and Therapy (JAPEMETHE) serta Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Farmakologi Indonesia (Rakornas IKAFARI) 2025. Kegiatan ini diikuti oleh akademisi, peneliti, tenaga kesehatan, dan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia yang menunjukkan tingginya perhatian terhadap implementasi farmakogenomik dalam praktik klinik.
Webinar dilaksanakan pada 9 Oktober 2025 secara daring melalui Zoom Meeting. Acara dibuka pada pukul 08.00 WIB oleh Prof. Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes., M.Med.Ed, Ketua Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya penguatan kapasitas nasional dalam memanfaatkan informasi genetik untuk meningkatkan ketepatan terapi.
Sesi materi dimulai dengan paparan Prof. Dr. Mustofa, M.Kes., Apt, yang menguraikan konsep dasar precision medicine dan urgensinya bagi layanan kesehatan modern. Dilanjutkan oleh dr. Didik Setyo Heriyanto, Ph.D., Sp.PA(K), yang membahas peran farmakogenomik dalam praktik klinis dan bagaimana variasi genetik dapat memengaruhi respons obat.
Materi berikutnya disampaikan oleh drg. Fara Silvia Yuliani, M.Sc., Ph.D, yang menjelaskan metode identifikasi variasi genetik, serta dr Yolanda Dyah Kartika, M.Sc, yang membahas penggunaan teknologi Next-Generation Sequencing (NGS). Pada sesi sore, peserta mengikuti praktik pencarian informasi farmakogenomik bersama dr Dwi Aris Agung N., M.Sc., Ph.D, yang memberikan panduan langkah demi langkah dalam memanfaatkan berbagai basis data ilmiah.

Kegiatan ini sejalan dengan komitmen global dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 3: Good Health and Well-Being. Selain itu, kegiatan ini turut mendukung Goal 4: Quality Education melalui penyediaan pelatihan berbasis teknologi mutakhir bagi tenaga kesehatan dan akademisi, serta Goal 17: Partnerships for the Goals dengan memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan, peneliti, dan pemangku kepentingan di sektor kesehatan.