Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, baik karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). Gangguan aliran darah ini menyebabkan kerusakan sel-sel otak yang dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, tergantung pada bagian otak yang terkena. Faktor risiko utama stroke antara lain hipertensi, diabetes mellitus, merokok, kolesterol tinggi, obesitas, serta faktor genetik.
Waktu kritis setelah terjadinya stroke sangat menentukan dalam upaya untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Golden period stroke terjadi pada 4,5 jam pertama sejak gejala stroke muncul. Selama periode ini, pengobatan yang tepat dan cepat dapat mengurangi kerusakan otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah.
Namun, jika penanganan terlambat dan lebih dari periode golden period, terapi trombolitik tidak lagi efektif, dan peluang pemulihan otak berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis sangatlah penting. Mengenali tanda-tanda stroke seperti wajah menurun pada satu sisi, kelemahan di lengan atau kaki, kesulitan berbicara, atau kebingungan mendadak, dapat membantu mempercepat penanganan medis yang krusial dalam golden period.
Kegiatan Penyuluhan di Desa Banyurejo
Pada tanggal 13 Juli 2024, kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Penyuluhan Pencegahan dan Perawatan Stroke dilaksanakan di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mencegah stroke, mengidentifikasi gejala awalnya, serta cara merawat pasien stroke setelah pulang dari rumah sakit. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung ketercapaian SDG 3.
Kegiatan dimulai dengan pretest untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dr. Mia Munawaroh Yuniyanti, M.Biomed, dosen departemen farmakologi FKKMK UGM. Dalam pemaparan materi, dr. Mia menjelaskan dengan detail tentang gejala stroke, faktor risiko, dan penanganannya, termasuk pentingnya golden period dalam meminimalkan kerusakan otak pada pasien stroke. Peserta juga diberikan materi tentang perawatan pasien pasca-stroke, khususnya perawatan di rumah, yang sangat penting bagi keluarga pasien untuk memfasilitasi proses pemulihan.
Selain itu, peserta diberi leaflet yang memuat informasi tentang stroke dan langkah-langkah perawatan pasca-stroke, yang memungkinkan mereka untuk mempelajari materi lebih lanjut setelah kegiatan selesai. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 35% setelah mengikuti penyuluhan.
Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang stroke dan golden period, diharapkan masyarakat Desa Banyurejo dapat lebih siap dalam mengenali tanda-tanda stroke dan segera mencari pertolongan medis, serta dapat memberikan perawatan yang lebih baik untuk anggota keluarga yang terkena stroke. Edukasi ini merupakan langkah penting dalam pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan di Desa Banyurejo.