Kesehatan dan fungsi seksual merupakan komponen penting dalam hidup manusia. Gangguan terhadapnya seperti Disfungsi ereksi (DE) dapat mempengaruhi kualitas hidup laki-laki. Diperkirakan di tahun 2025 ada sekitar 322 juta laki-laki di dunia mengalami disfungsi ereksi, kondisi kenaikan dua kali lipat dibandingkan di tahun 1995 yang hanya sekitar 152 juta (Ayta, dkk., 1999). Prevalensi DE secara global berkisar 3-76,5% (Anna dkk., 2019) sedangkan di USA dijumpai 31% laki-laki mengalami DE dalam hidupnya. Selain dirinya sendiri, DE juga berdampak pada kualitas hidup pasangannya, dan ekonomi karena pengeluaran dana untuk mengatasi masalah tersebut.
Faktor usia atau penuaan merupakan pemicu utama terjadinya DE. Faktor-faktor lainnya yang tidak terkait secara langsung antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), diabetes, pembesaran prostat, dan depresi. Adanya DE juga berperan terhadap terjadinya penyakit jantung iskemik, hipertensi, dislipidemi, diabetes, dementia bahkan kematian.
Untuk mengatasi DE, afrodisiak (obat peningkat seksual) menjadi pilihan baik konvensional maupun alami. Sildenafil dan tadalafil merupakan obat sintetik yang telah diijinkan untuk penanganan disfungsi ereksi. Beberapa bahan dari alam terutama herbal telah secara turun temurun digunakan oleh masyarakat dan beberapa sudah diproduksi dan didaftarkan ke BPOM menjadi jamu dan firofarmaka. Obat bahan alam terdaftar BPOM terdiri atas 3 kategori yaitu jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka. Kategori jamu bila obat bahan alam tersebut berkhasiat dan aman secara turun-tumurun namun belum terbukti secara ilmiah; obat herbal terstandar (OHT) adalah obat bahan alam yang telah terstandarisasi bahan bakunya dan terbukti khasiat serta keamanannya pada uji preklinik, sedangkan fitofarmaka merupakan OHT yang sudah terbukti berkhasiat dan aman pada manusia melalui serangkaian uji klinik,
Agar dapat terhilirisasi dan diedarkan ke masyarakat maka harus ada bukti khasiat dan keamanan dari obat herbal. Penelitian mulai dari standardisasi, uji pre klinik dan klinik, manfaat dan keamanan harus terpenuhi. Prosedur uji terkait, penting dan perlu diketahui oleh peneliti maupun praktisi herbal Indonesia untuk mewujudkan hilirisasi produk. Pengalaman dari pemegang kebijakan dan peneliti terkait hilirisasi produk tentu bermanfaat bagi peserta yang mengikuti seminar ini.
Merespon kondisi tersebut, Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM akan menyelenggarakan Jogjakarta Annual Meeting of Pharmacology en Therapy (Japemethe) ke-6 tahun 2024 berupa seminar sehari berjudul “Pengembangan Afrodisiak Bahan Alam di Indonesia” dan pelatihan “Penelitian In Vivo Pengembangan Afrodisiak dari Bahan Alam”.
PELATIHAN RABU-KAMIS, 9-10 OKTOBER 2024
Rabu, 9 Oktober 2024
Waktu | Acara | PIC / Narasumber |
07.30-08.00 | Pendaftaran ulang | Kesekretariatan |
08.00-09.00 | Sambutan Ketua Departemen
Ice breaking Pretest Coffee break |
Ketua Departemen Farmakologi dan Terapi
Kesekretariatan |
09.00-09.45 | Etika Penelitian Menggunakan Hewan Coba | Prof. Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes., M.Med.Ed., Ph.D |
09.45-10.30 | Teknik Penanganan hewan coba | Dr. drh. Pamungkas Bagus Satriyo, Ph.D |
10.30-11.15 | Model hewan uji aprodisiak | Dr. dr. Setyo Purwono, M.Kes., Sp.PD |
11.15-12.00 | Penyiapan Sampel Uji Dari herbal | Prof. Dr. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, M.Si., Apt |
12.00-13.00 | ISHOMA | Panitia |
13.00-16.00 | Praktikum Uji Aprodisiak (penanganan hewan, persiapan alat dan bahan, penilaian efek aprodisiak, penyiapan dan pemberian bahan uji) | Dr. dr. Setyo Purwono, M.Kes., Sp.PD |
Kamis, 10 Oktober 2024
Waktu | Acara | PIC / Narasumber |
08.00-11.00 | Praktikum Uji Aprodisiak (pengambilan sampel darah, sperma, pemeriksaan sampel untuk uji fungsi dan molekular) | Dr. dr. Setyo Purwono, M.Kes., Sp.PD
drg. Fara Silvia Yuliani, M.Sc., Ph.D |
11.00-13.00 | ISHOMA | Panitia |
13.00-15.00 | Praktikum sacrifice, penghitungan dosis dan pemeriksaan molekular terkait. | dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., ph.D |
15.00-16.00 | Post test, penutupan | Kesekretariatan |
SEMINAR JUM’AT, 11 OKTOBER 2024
Waktu | Acara | PIC / Narasumber |
07.30-08.00 | Pendaftaran ulang | Kesekretariatan |
08.00-08.10 | Sambutan Ketua Departemen | Ketua Departemen Farmakologi dan Terapi |
08.10-08.20 | Sambutan dan Pembukaan Dekan FK-KMK UGM | Dekan FK-KMK UGM |
Sesi 1 | Moderator:
Dr.rer.nat. Arko Jatmiko Wicaksono, Apt., M.Sc. |
|
08.20-08.50 | Kebijakan dan peraturan pemerintah tentang peredaran afrodisiak bahan alam (BPOM)
|
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI |
08.50–09.20 | Potensi bahan alam Indonesia untuk produk afrodisiak dan penggunaannya di pelayanan kesehatan | Dr.Danang Ardiyanto, MKM
UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional RSUP Dr. Sardjito
|
09.20-09.50 |
Diskusi Panel Sesi 1
|
|
09.50-10.00 | Coffee break | |
Sesi 2 | Moderator:
dr. Dwi Aris Agung N, M.Sc., Ph.D. |
|
10.00-10.30 | Penatalaksanaan problematika disfungsi ereksi di pelayanan kesehatan | Prof. Dr. dr. Dicky Moch. Rizal,M.Kes., Sp. And(K)., AIFM.
Dept. Fisiologi FK-KMK UGM
|
10.30-11.00 | Penelitian pre klinik dan klinik Afrodisiak Bahan Alam dalam penanganan disfungsi ereksi | Dr.dr. Setyo Purwono, M.Kes., Sp.PD.
Dept. Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM |
11.00-11.30 | Diskusi Panel Sesi 2 | |
11.30-13.00 | ISHOMA | |
13.00-15.00 | Presentasi oral | Luring |