Dua dosen Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada turut berpartisipasi dalam Kongres ke-59 EUROTOX 2025, yang diselenggarakan oleh European Societies of Toxicology pada 14–17 September 2025 di Athena, Yunani. Kongres internasional bergengsi ini mengusung tema “Toxicology Addresses Society’s Real Life Risk for Sustainable Health and Well Being”, yang menyoroti peran toksikologi dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.
EUROTOX merupakan forum ilmiah tahunan yang mempertemukan para pakar, peneliti, akademisi, serta praktisi industri dari berbagai negara. Tahun ini, agenda kongres berfokus pada terobosan ilmiah mutakhir dan kolaborasi interdisipliner untuk mendukung kesehatan manusia dan ingkungan. Berbagai sesi simposium, lokakarya, dan presentasi poster menampilkan kemajuan teknologi serta metodologi terkini dalam riset toksikologi, termasuk pendekatan New Approach Methodologies (NAM) dan Physiologically Based Pharmacokinetic (PBPK) modelling.
Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menjadi bagian dari perhelatan ilmiah tersebut melalui kehadiran dua dosen, Prof. Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes., M.Med.Ed., Sp.KKLP dan dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D. Keduanya turut mempresentasikan hasil penelitian yang menunjukkan kontribusi akademisi Indonesia dalam riset toksikologi global.
Prof. Eti mempresentasikan poster berjudul “In vitro toxicity on Plasmodium falciparum culture to assess antiplasmodial activity of eurycomanol isolated from Eurycoma longifolia, Jack”. Penelitian ini mengevaluasi aktivitas antiplasmodial dari senyawa eurycomanol yang diisolasi dari tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia), salah satu bahan alam potensial yang banyak digunakan di Asia Tenggara. Sementara itu, dr. Dwi mempresentasikan poster berjudul “Relationship between Glutathione S-Transferase Gene Variations and Blood Chromium Levels in Batik Workers in Lendah District, Kulon Progo”. Penelitian ini menyoroti hubungan antara variasi genetik enzim detoksifikasi dengan kadar kromium dalam darah pada pekerja batik, sebuah isu penting dalam toksikologi lingkungan dan kesehatan kerja. Temuan tersebut memberikan gambaran penting tentang faktor genetik yang memengaruhi kerentanan individu terhadap paparan logam berat.
Kehadiran kedua dosen FK-KMK UGM dalam EUROTOX 2025 mencerminkan komitmen institusi dalam memperkuat kolaborasi riset dan jejaring internasional, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kegiatan ini sejalan dengan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui kontribusi terhadap penelitian di bidang keselamatan dan kesehatan masyarakat, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kapasitas akademik dan ilmiah, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kerja sama lintas negara dan disiplin ilmu.