Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023 mendapatkan bahwa prevalensi diabetes melitus (DM) Indonesia di tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2018 yaitu dari 1,5% menjadi 1,7 % untuk semua umur dan 2,0% menjadi 2,2 % untuk usia ≥ 15 tahun. Prevalensi DM di Propinsi DIY sebesar 2,9%, suatu angka yang melebihi tingkat nasional (SKI, 2023). Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan ini yang tentunya sudah diupayakan oleh pemerintah agar jumlahnya tidak cepat melonjak, dan bila sudah diderita maka dicegah tetap terkendali dan tidak menimbulkan komplikasi yang tidak diharapkan. Meskipun demikian partisipasi dari masyarakatlah yang paling utama dalam pengendalian ini.
Prof. Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si., Apt. dan dr. Sudi Indra Jaya, M.Biomed., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), mempresentasikan studinya dalam Poster Presentation di Priorities Conference 2024 yang diselenggarakan oleh Health Intervention and Technology Assessment Program, Thailand.
Priorities Conference 2024 merupakan sebuah forum internasional bagi para akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam penetapan prioritas layanan kesehatan untuk: terlibat dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman, menumbuhkan kolaborasi dan kemitraan baru, meningkatkan pengembangan kapasitas profesional, dan mengembangkan strategi inovatif. Forum ini hadir untuk memperkuat teori dan praktik penetapan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Konferensi ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan dimulai pada tahun 1996, ketika The International Society for Priorities in Health (ISPH) menyelenggarakan konferensi pertama di Stockholm, Swedia. Konferensi ini telah diselenggarakan di berbagai lokasi di seluruh dunia, terakhir pada tahun 2022 di Bergen, Norwegia.
Prof. Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si., Apt. dan dr. Sudi Indra Jaya, M.Biomed., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), melakukan kunjungan ke Siriraj Long-Read Lab (Si-LoL). Laboratorium ini didirikan di Siriraj Hospital, Bangkok, Thailand sejak April 2021. Laboratorium ini berfokus pada pemanfaatan teknologi Nanopore sequencing yang telah digunakan untuk menjawab pertanyaan biologis berbasis gen dengan lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya. Laboratorium ini melakukan berbagai aktivitas penelitian, pendidikan, dan implementasi penerapan klinis di praktik sehari-hari berdasarkan rangkaian DNA/RNA.
Departemen Farmakologi dan Terapi sebagai salah satu Departemen di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada menggelar acara syawalan pada hari Sabtu, 20 April 2024. Acara ini diselenggarakan di kediaman Prof. Dr. apt. Mae Sri Hartati W, M.Si.
Acara berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, dihadiri oleh para dosen, staf kependidikan, serta keluarga mereka, baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas. Turut hadir pula sejumlah mahasiswa pasca sarjana program Magister Ilmu Biomedik minat Farmakologi.
Tujuan utama acara ini adalah untuk mempererat silaturahmi di antara seluruh anggota Departemen, serta untuk menyampaikan dan menerima maaf, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat, serta meningkatkan semangat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik ke depannya. Acara syawalan yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini merupakan upaya Departemen dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs): Mengakhiri Kelaparan, Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat.
FK-KMK UGM. Dr. Sci. Beni Lestari, S.Farm., M.Bio.Sci., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menerima penghargaan Seiichi Tejima Research Award dari Tokyo Institute of Technology, Jepang.
Seiichi Tejima Research Award ini merupakan penghargaan tahunan dari Tokyo Institute of Technology. Seiichi Tejima yang dimaksudkan untuk mengakui individu atas pencapaian penelitiannya yang mempunyai dampak besar selama menjalani studi program doktoral di Tokyo Institute of Technology.
FK-KMK UGM. Prof. dr. Jarir At Thobari, DPharm., Ph.D dari Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Farmakologi setelah pengukuhan yang dilaksanakan pada Selasa (28/22) di Balai Senat Lantai 2 Gedung Pusat UGM.
Melalui penelitian yang berjudul “Pengembangan Vaksin: Tinjauan Aspek Epidemiologi, Uji Klinik, dan Ekonomi. Prof. Jarir kini menjadi salah satu dari 68 Guru Besar aktif yang ada di FK-KMK UGM.
Vaksin merupakan salah satu pencegahan penyakit infeksi terbaik saat ini dan merupakan program kesehatan masyarakat yang paling cost-effective setelah air bersih. Vaksin juga merupakan produk biologis yang dapat digunakan dengan aman serta mampu menginduksi respons imun yang memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit. Arti penting vaksin tersebut yang menjadi alasan utama Prof. Jarir memilih judul pidatonya.
Angka Harapan Hidup (AHH) semakin meningkat dari tahun ketahun baik di negara berkembang maupun sedang berkembang seperti Indonesia. Rata-rata AHH orang Indonesia di tahun 2018 adalah 73 tahun dan naik menjadi 73,6 tahun di tahun 2022. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan AHH terbanyak, baik untuk laki-laki maupun perempuan dengan rata-rata AHH berturut-turut adalah 73,28 dan 76,93 tahun (BPS, 2023). Hal ini berdampak semakin banyak persentase lanjut usia dan masalah kesehatan yang dijumpai di usia lanjut.
GUEST LECTURE
“Optimising Pharmacoeconomic in Health Technology Assessment”
Monday, 16 October 2023 at 13.00-15.00 WIB
BACKGROUND
Pharmacoeconomics plays a crucial role in health technology assessment (HTA) by providing a systematic framework for evaluating the economic aspects of healthcare interventions, particularly pharmaceuticals and medical technologies. HTA is a multidisciplinary process that assesses the value and impact of healthcare interventions on various dimensions, including clinical efficacy, safety, cost-effectiveness, and broader societal and ethical considerations. Pharmacoeconomics is a subset of HTA that focuses specifically on the economic evaluation of pharmaceuticals and their impact on healthcare systems with certain designs of economic evaluation study: Cost-effectiveness analysis (CEA), Cost-minimization analysis (CMA), Budget impact analysis (BIA), etc In the era of universal health coverage or Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) in Indonesia, economic evaluation is essential by providing essential tools and insights for policymakers, healthcare professionals, and health systems. As JKN aims to ensure that all individuals have access to quality healthcare services without financial hardship, pharmacoeconomic evaluations help in the allocation of limited resources efficiently.
Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menyelenggarakan Seminar Hybrid The 5th JAPEMETHE (Jogjakarta Annual Meeting of Pharmacology en Therapy) dengan Tema “Vaccine Development: From Basic to Policy” yang dapat Anda ikuti pada:
🗓 Hari, tanggal: Sabtu, 14 Oktober 2023
🕰 Waktu: pkl 08.00-13.00 WIB
🏢 Tempat: Luring/offline di Auditorium Lt.1 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation, FK-KMK UGM Yogyakarta
💻Online Zoom Meeting
https://ugm-id.zoom.us/j/99932228327?pwd=cU40OGxJREtpYTRsSmc0MDNQeHJBZz09
Dosen FKKMK UGM, Dr.rer.nat. Apt. Arko Jatmiko Wicaksono, M.Sc., terpilih sebagai salah satu pemakalah terbaik (Best Paper Presenter) dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFI) di Bali tahun 2023. Acara ini merupakan rangkaian dari Rapat Koordinasi Nasional yang diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari ahli Farmakologi, praktisi, peneliti, akademisi, industri maupun pemerhati yang berkecimpung dalam bidang Farmakologi.
Pertemuan Ilmiah Tahunan IKAFI berlangsung pada 25-26 Agustus 2023. Pada acara tersebut Arko menyampaikan soal kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) beserta databank masih memiliki potensi sangat besar untuk dimanfaatkan dalam pengembangan herbal/fitomedisin di Indonesia. Terlebih potensinya untuk memperkuat posisi produk-produk fitofarmaka Indonesia dan ketahanan farmasi nasional.