Kanker payudara merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian utama di Indonesia. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun deteksi dini secara signifikan dapat meningkatkan peluang kesembuhan. Menyadari pentingnya langkah preventif ini, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyurejo, Tempel, Sleman dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular, dengan fokus pada edukasi dan pelatihan terkait kanker payudara sebagai salah satu kegiatan yang mendukung SDG 3 dan 4.
Kesehatan dan fungsi seksual merupakan komponen penting dalam hidup manusia. Gangguan terhadapnya seperti Disfungsi ereksi (DE) dapat mempengaruhi kualitas hidup laki-laki. Diperkirakan di tahun 2025 ada sekitar 322 juta laki-laki di dunia mengalami disfungsi ereksi, kondisi kenaikan dua kali lipat dibandingkan di tahun 1995 yang hanya sekitar 152 juta (Ayta, dkk., 1999). Prevalensi DE secara global berkisar 3-76,5% (Anna dkk., 2019) sedangkan di USA dijumpai 31% laki-laki mengalami DE dalam hidupnya. Selain dirinya sendiri, DE juga berdampak pada kualitas hidup pasangannya, dan ekonomi karena pengeluaran dana untuk mengatasi masalah tersebut.
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, baik karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). Gangguan aliran darah ini menyebabkan kerusakan sel-sel otak yang dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, tergantung pada bagian otak yang terkena. Faktor risiko utama stroke antara lain hipertensi, diabetes mellitus, merokok, kolesterol tinggi, obesitas, serta faktor genetik.
Waktu kritis setelah terjadinya stroke sangat menentukan dalam upaya untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Golden period stroke terjadi pada 4,5 jam pertama sejak gejala stroke muncul. Selama periode ini, pengobatan yang tepat dan cepat dapat mengurangi kerusakan otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah.
Namun, jika penanganan terlambat dan lebih dari periode golden period, terapi trombolitik tidak lagi efektif, dan peluang pemulihan otak berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis sangatlah penting. Mengenali tanda-tanda stroke seperti wajah menurun pada satu sisi, kelemahan di lengan atau kaki, kesulitan berbicara, atau kebingungan mendadak, dapat membantu mempercepat penanganan medis yang krusial dalam golden period.
dr. Lukman Ade Chandra, M.Med, M.Phil, Dosen dari Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), turut aktif sebagai narasumber dalam Workshop Systematic Review yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Workshop ini diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 14-16 Juni 2024 di Hotel Room Inc Semarang yang diikuti oleh 28 orang staff dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023 mendapatkan bahwa prevalensi diabetes melitus (DM) Indonesia di tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2018 yaitu dari 1,5% menjadi 1,7 % untuk semua umur dan 2,0% menjadi 2,2 % untuk usia ≥ 15 tahun. Prevalensi DM di Propinsi DIY sebesar 2,9%, suatu angka yang melebihi tingkat nasional (SKI, 2023). Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan ini yang tentunya sudah diupayakan oleh pemerintah agar jumlahnya tidak cepat melonjak, dan bila sudah diderita maka dicegah tetap terkendali dan tidak menimbulkan komplikasi yang tidak diharapkan. Meskipun demikian partisipasi dari masyarakatlah yang paling utama dalam pengendalian ini.
Prof. Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si., Apt. dan dr. Sudi Indra Jaya, M.Biomed., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), mempresentasikan studinya dalam Poster Presentation di Priorities Conference 2024 yang diselenggarakan oleh Health Intervention and Technology Assessment Program, Thailand.
Priorities Conference 2024 merupakan sebuah forum internasional bagi para akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam penetapan prioritas layanan kesehatan untuk: terlibat dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman, menumbuhkan kolaborasi dan kemitraan baru, meningkatkan pengembangan kapasitas profesional, dan mengembangkan strategi inovatif. Forum ini hadir untuk memperkuat teori dan praktik penetapan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Konferensi ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan dimulai pada tahun 1996, ketika The International Society for Priorities in Health (ISPH) menyelenggarakan konferensi pertama di Stockholm, Swedia. Konferensi ini telah diselenggarakan di berbagai lokasi di seluruh dunia, terakhir pada tahun 2022 di Bergen, Norwegia.
Prof. Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si., Apt. dan dr. Sudi Indra Jaya, M.Biomed., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), melakukan kunjungan ke Siriraj Long-Read Lab (Si-LoL). Laboratorium ini didirikan di Siriraj Hospital, Bangkok, Thailand sejak April 2021. Laboratorium ini berfokus pada pemanfaatan teknologi Nanopore sequencing yang telah digunakan untuk menjawab pertanyaan biologis berbasis gen dengan lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya. Laboratorium ini melakukan berbagai aktivitas penelitian, pendidikan, dan implementasi penerapan klinis di praktik sehari-hari berdasarkan rangkaian DNA/RNA.
Departemen Farmakologi dan Terapi sebagai salah satu Departemen di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada menggelar acara syawalan pada hari Sabtu, 20 April 2024. Acara ini diselenggarakan di kediaman Prof. Dr. apt. Mae Sri Hartati W, M.Si.
Acara berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, dihadiri oleh para dosen, staf kependidikan, serta keluarga mereka, baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas. Turut hadir pula sejumlah mahasiswa pasca sarjana program Magister Ilmu Biomedik minat Farmakologi.
Tujuan utama acara ini adalah untuk mempererat silaturahmi di antara seluruh anggota Departemen, serta untuk menyampaikan dan menerima maaf, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat, serta meningkatkan semangat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik ke depannya. Acara syawalan yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini merupakan upaya Departemen dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs): Mengakhiri Kelaparan, Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat.
FK-KMK UGM. Dr. Sci. Beni Lestari, S.Farm., M.Bio.Sci., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menerima penghargaan Seiichi Tejima Research Award dari Tokyo Institute of Technology, Jepang.
Seiichi Tejima Research Award ini merupakan penghargaan tahunan dari Tokyo Institute of Technology. Seiichi Tejima yang dimaksudkan untuk mengakui individu atas pencapaian penelitiannya yang mempunyai dampak besar selama menjalani studi program doktoral di Tokyo Institute of Technology.
FK-KMK UGM. Prof. dr. Jarir At Thobari, DPharm., Ph.D dari Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Farmakologi setelah pengukuhan yang dilaksanakan pada Selasa (28/22) di Balai Senat Lantai 2 Gedung Pusat UGM.
Melalui penelitian yang berjudul “Pengembangan Vaksin: Tinjauan Aspek Epidemiologi, Uji Klinik, dan Ekonomi. Prof. Jarir kini menjadi salah satu dari 68 Guru Besar aktif yang ada di FK-KMK UGM.
Vaksin merupakan salah satu pencegahan penyakit infeksi terbaik saat ini dan merupakan program kesehatan masyarakat yang paling cost-effective setelah air bersih. Vaksin juga merupakan produk biologis yang dapat digunakan dengan aman serta mampu menginduksi respons imun yang memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit. Arti penting vaksin tersebut yang menjadi alasan utama Prof. Jarir memilih judul pidatonya.