Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-79 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), HUT ke-13 RS Akademik UGM, HUT ke-43 RSUP Dr. Sardjito, serta HUT ke-97 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, diselenggarakan berbagai kegiatan lomba yang melibatkan sivitas akademika dan tenaga kependidikan. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah lomba estafet bola pingpong yang berlangsung meriah dan penuh semangat kekeluargaan. Lomba ini diselenggarakan pada Minggu, 16 Februari 2025.
Dalam rangkaian peringatan Dies Natalis ke-79 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), HUT ke-13 RS Akademik UGM, HUT ke-43 RSUP Dr. Sardjito, serta HUT ke-97 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, diselenggarakan ajang Medika Idol 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap talenta seni sivitas akademika dan tenaga kesehatan. Salah satu yang turut berperan dalam kesuksesan acara ini adalah drg. Fara dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM, yang hadir sebagai juri kompetisi.
Didik Setiawan namanya, seorang alumni Minat Farmakologi Magister Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah menyelesaikan studi magister, Didik melanjutkan studi doktoralnya di University of Groningen, Belanda. Didik memulai karier sebagai dosen sejak 2006 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Pada Selasa 04 Februari 2025, Didik mencapai jabatan Guru Besar di kampus tempatnya meniti karier. Dosen Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM turut hadir dalam proses pengukuhan tersebut.
Sebagai akademisi di Fakultas Farmasi UMP, Didik aktif melakukan penelitian terkait penerapan farmakoekonomi dalam bidang kesehatan. Ia aktif dalam berbagai kegiatan akademik, termasuk penelitian di bidang farmakologi, pengembangan kurikulum, serta pembimbingan mahasiswa. Kontribusinya yang signifikan dalam dunia akademik membawanya meraih gelar guru besar, sebuah pencapaian yang menandakan kompetensinya sebagai seorang ilmuwan dan pendidik.
Kehadiran para dosen dari FK-KMK UGM dalam prosesi pengukuhan tersebut merupakan perwujudan dari upaya mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dengan SDGs 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDGs 4 Pendidikan Berkualitas, serta SDGs 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Pada tanggal 17–19 Januari 2025, beberapa dosen Departemen Farmakologi turut hadir dalam Rapat Tahunan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan yang diselenggarakan di Solo. Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan fakultas dan perwakilan dari masing-masing departemen, termasuk para dosen Farmakologi yang berperan aktif dalam sesi diskusi strategis dan perumusan arah kebijakan akademik tahun mendatang.

Kehadiran dalam forum tahunan ini juga membuka ruang kolaborasi lintas departemen dan fakultas dalam pengembangan program penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal ini memperkuat implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 17 yang menekankan pentingnya kemitraan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, baik di tingkat institusi maupun komunitas. Kolaborasi ini diwujudkan melalui perencanaan program berbasis data lokal dan potensi pengembangan sumber daya bersama.
Pada Sabtu 11 Januari 2025, Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menyelenggarakan kegiatan Rapat Tahunan Departemen bertempat di Ruang Meeting Departemen. Kegiatan yang diselenggarakan dari pkl 08.00-15.30 WIB ini dihadiri oleh segenap dosen dan tenaga kependidikan dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM.
Rapat membahas laporan kegiatan selama tahun 2024 sekaligus menyusun rencana kerja strategis untuk tahun 2025. Acara diawali dengan pembukan oleh Ketua Departemen, Prof. Eti Nurwening Sholikhah dan dilanjutkan diskusi mengenai struktur organisasi deaprtemen. Beberapa dosen muda yaitu Dr. Arko, Dr. Bagus, dan Dr. Beni turut menyampaikan program aktualisasi CASN yang dikembangkan untuk kemajuan departemen. Pembahasan capaian bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat pada tahun 2024 menjadi evaluasi yang penting dalam rapat ini. Rencana kegiatan untuk tahun 2025 juga dirumuskan bersama oleh para staf dosen dan tendik departemen dalam pertemuan ini guna memenuhi target capaian kinerja (TCK).
Tanggal 8 Januari 2025 menjadi momen istimewa bagi dr. Aji, seorang dokter yang dikenal atas dedikasinya dalam pengabdian masyarakat. Ulang tahunnya kali ini berbeda dari biasanya. Alih-alih menggelar pesta pribadi, dr. Aji memilih untuk berbagi kebahagiaan dengan rekan-rekan kerja di Departemen Farmakologi dan Terapi. Acara yang berlangsung sederhana ini diisi dengan pemotongan kue tart dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas bertambahnya usia serta harapan untuk kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Anemia merupakan masalah yang sering ditemui pada populasi remaja, terutama remaja putri dan sering dikaitkan dengan morbiditas kesehatan ibu dan anak di masa mendatang. Program nasional untuk pengentasan anemia telah berjalan selama bertahun-tahun melalui pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi populasi remaja putri. Namun program tersebut hanya menyasar populasi remaja putri di tingkat sekolah menengah, dan belum menjangkau populasi mahasiswa.
Dengan dukungan pendanaan program Abdimas FK-KMK UGM tahun 2024, Departemen Farmakologi dan Terapi menyelenggarakan Akademia (Aksi Kampus Peduli Anemia) yaitu program yang bertujuan untuk menyediakan layanan manajemen anemia secara holistik bagi populasi remaja putri di lingkungan kampus. Kegiatan ini terdiri atas layanan kesehatan terintegrasi, meliputi deteksi dini, tatalaksana, monitoring, media promotif-preventif, dan edukasi gizi berkaitan dengan anemia. Akademia telah berjalan sejak Maret 2024, termasuk skrining aktif kadar hemoglobin (Hb) terhadap 412 peserta mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan partisipasi mahasiswa, dosen, dan alumni FK-KMK, UGM.
Pada 21-22 November 2024, Prof. Jarir At Thobari diundang sebagai narasumber di kegiatan ARISE (ARO Alliance for Southeast Asia) 3rd Annual Meeting with title Vaccines for Pandemic Preparedness yang berlangsung di Faculty of Medicine, Siriraj Hospital, Mahidol University di Bangkok, Thailand.

ARISE didanai oleh proyek subsidi dari Japan Agency for Medical Research and Development (AMED), yaitu pembentukan platform penelitian klinis dan uji klinis untuk mendorong kerja sama penelitian internasional antara Jepang dan negara-negara Asia di bidang penyakit infeksi. ARISE dipimpin oleh Jepang melalui National Center for Global Health and Medicine, ARISE diluncurkan pada tahun 2021 dengan menghimpun institusi-institusi dari Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dalam acara yang dihadiri oleh perwakilan negara anggota ARISE, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D mendapat kehormatan untuk menjadi anggota baru ARISE Network. Prof. Jarir juga memberikan presentasi berbagi pengetahuan dan wawasan tentang riset vaksin dan kesiapsiagaan pandemi yang relevan dengan situasi di Asia Tenggara.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia, termasuk di Indonesia. Diabetes mellitus dan kanker payudara adalah dua jenis PTM yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup individu.
Diabetes mellitus, khususnya tipe 2, ditandai oleh gangguan metabolisme glukosa akibat resistensi insulin atau kekurangan produksi insulin. Kondisi ini sering kali berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas, sehingga pemeriksaan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Gaya hidup sehat, seperti pola makan yang seimbang, aktivitas fisik rutin, dan pengendalian berat badan, memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes mellitus.
Sanksi yang diterima Atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 akibat terbukti mengkonsumsi doping, menjadi warning serius bagi seluruh Atlet yang akan berlaga pada PON 2024 (awal September 2024). Pasalnya, pada PON 2021 lalu, 3 orang peraih medali Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu, dicabut kemenangannya, diminta mengembalikan seluruh hadiah yang diterima beserta bonusnya, dan mendapat skorsing bahkan hingga 4 tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Dr.rer.nat. apt. Arko Jatmiko Wicaksono, M.Sc. dalam acara Round Tabel Discussion (RTD). Acara yang diselenggarakan oleh RS Siloam Yogyakarta, pada tanggal 22 Agustus 2024 ini dibuka oleh Direktur Rumah Sakit Siloam, beserta Ketua Umum Nasional Anti-Doping Organization (IADO) Gatot S. Dewa Broto.